Afeksi.com • SIDOARJO • Selend Sabrina Robin mengaku sempat tak percaya saat mendapatkan informasi nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer di Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2024 miliknya tertinggi di Universitas Airlangga. “Tanggal 13 Juni lalu diinfo kalau dapat nilai tertinggi dan disuruh datang ke kampus,” katanya. Dirinya tak menggubris dan tak datang. Duta generasi berencana (genre)2022 itu takut hoaks. “Ada kesan takut penipuan,” katanya. Setelah muncul surat resmi, barulah dara kelahiran Sidoarjo 17 September 2005 itu percaya. Skornya tembus 834,71 dan diterima di Fakultas Kedokteran Unair. Yang awalnya tak percaya, berubah jadi bangga. Perempuan yang juga pernah menjadi tim Paskibraka Sidoarjo 2022 itu mengaku hasil tersebut tak lepas dari upayanya selama ini. Ada program pendampingan di sekolah, kursus khusus UTBK hingga les privat. “Setiap hari latihan UTNB minimal 15 soal,” katanya. Dia lakoni sekitar setahun saat di kelas XII. Tanggal merah atau hari Minggu pun masih latihan mengerjakan soal. “Minggu atau tanggal merah tetap ada les privat,” katanya. Hasilnya, dirinya sangat menguasai soal. Malah, soal-soal yang dikerjakan saat UTBK menurutnya lebih mudah dibandingkan saat latihan soal. Tak hanya lewat bimbel, anak pertama dari tiga bersaudara itu juga memanfaatkan media sosial aplikasi X dan tiktok nya untuk belajar. “Ada live tiktok kan terkait soal-soal UTBK. Juga di Twitter, saya sering belajar dari sana,” katanya. Menurutnya lebih mudah dipahami dan bisa belajar di mana saja. Kepala SMAN 1 Sidoarjo Eko Redjo Sunariyanto menyebut pihak sekolah membentuk tim khusus dari guru untuk bimbingan UTBK. Pihaknya menunjuk beberapa guru untuk melakukan pendampingan ke siswa. Bahkan, dirinya turun langsung untuk memberikan bimbingan belajar. “Karena UTBK ini soal-soal baru. Kadang tidak berkaitan dengan mapel, soal tidak bisa ditrack. Jadi ada tim khusus yang mendampingi,” kata Eko. Alhasil, total ada 130 siswanya yang lolos perguruan tinggi lewat UTBK. “Bisa jadi paling banyak se-Jatim, tapi kami belum cek di tiap sekolah,” katanya. Menurut Eko, pendampingan dengan kerjasama antara sekolah, siswa, dan wali murid sangat perlu agar banyak siswanya yang lolos. Jadi, saling kontrol dan saling support. (*)