SIDOARJO — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperingatkan masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya mengenai potensi cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan es yang diperkirakan akan terjadi pada pertengahan November. Pergantian musim yang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk Sidoarjo, memicu terbentuknya awan cumulonimbus yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem.“Puncak musim hujan di Sidoarjo diperkirakan akan terjadi pada dasarian kedua bulan November,” ujar prakirawan BMKG Juanda, Arif Krisna, pada Rabu (6/11). Ia menambahkan, “Fenomena hujan es disertai angin kencang kemungkinan besar terjadi karena pertumbuhan awan yang cepat di atmosfer antara Sidoarjo dan Surabaya.”Menurut Arif, pertumbuhan awan cumulonimbus yang pesat dapat memicu hujan lebat disertai angin kencang. “Ini adalah fenomena alam yang dapat meningkatkan pembentukan awan kolektif dan masif di wilayah tersebut,” jelasnya.BMKG Juanda juga tidak menutup kemungkinan terjadinya angin kencang yang dapat merusak bangunan dan menumbangkan pohon. “Pada Februari lalu, hujan es dan angin kencang terjadi di pusat Sidoarjo. Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan memantau status cuaca melalui situs resmi kami,” tambah Arif.Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo juga telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem ini. Kepala BPBD Sidoarjo, Mustain Baladan, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengantisipasi banjir. “Kami melakukan normalisasi sungai dan pembersihan saluran air agar tidak ada hambatan saat hujan datang,” kata Mustain.Pada hari Senin (4/11) sebelumnya, cuaca ekstrem telah menyebabkan kerusakan pada 20 rumah, menumbangkan 10 pohon, dan menggenangi beberapa ruas jalan di Sidoarjo. Mustain menambahkan, “Kami berharap masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika terjadi bencana agar kami bisa merespons dengan cepat.”Dengan cuaca yang diperkirakan akan semakin ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca dan mengikuti saran-saran dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan bersama. (*)