SIDOARJO – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur menyerukan peringatan keras melalui tagar Sidoarjo Darurat Korupsi. Seruan ini merupakan bagian dari upaya menyongsong Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang diperingati setiap tanggal 9 Desember. Dalam konferensi pers yang digelar Kamis malam (14/11/2024) di sebuah kafe di kawasan Pagerwojo, Ketua MAKI Jatim, Heru Satriyo menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tiga bupati berturut-turut tersandung kasus korupsi. Mulai dari Win Hendarso, Saiful Illah hingga Ahmad Muhdlor. “Selama 25 tahun terakhir, tiga bupati berturut-turut di Sidoarjo terjerat kasus korupsi. Ini jelas menunjukkan betapa korupsi sudah mendarah daging dalam tata kelola pemerintahan kita,” ujar Heru dengan nada kecewa.Ia menegaskan bahwa Pilkada serentak di Jawa Timur, termasuk di Sidoarjo harus menjadi momentum untuk memberantas korupsi. Terlebih, salah satu calon bupati, Achmad Amir Aslichin, baru saja dipanggil dan diperiksa oleh KPK pada 12 November 2024 terkait kasus dugaan korupsi dana hibah.Heru mengungkapkan bahwa warga Sidoarjo telah mengalami trauma akibat kasus-kasus korupsi yang terus berulang. “Ini bukan lagi sekadar masalah politik, tetapi sudah menjadi luka sosial yang dalam. Warga Sidoarjo sudah capek, bahkan malu dengan nama besar daerah ini yang selalu tercoreng,” katanya.MAKI Jatim juga mengkritisi dugaan keterlibatan anggota DPRD Jawa Timur dalam kasus dana hibah yang menyeret banyak nama. “KPK sudah mengeluarkan dua Sprindik (Surat Perintah Penyidikan) dari total tujuh Sprindik yang direncanakan. Artinya, masih banyak yang akan terungkap,” tambahnya.Peringatan Hakordia tahun ini mengusung tema “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi Untuk Indonesia Maju”. MAKI Jatim berharap tema ini dapat menjadi pengingat bagi seluruh elemen bangsa, termasuk calon pemimpin di Sidoarjo, untuk berkomitmen pada pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.“Pilkada Sidoarjo adalah kesempatan emas. Kami ingin kedua paslon berani berikrar untuk tidak melakukan korupsi dan menjalankan pemerintahan yang transparan,” tegas Heru.Heru menyampaikan bahwa kini saatnya Sidoarjo bangkit bebas dari korupsi untuk memberikan contoh yang baik untuk generasi muda Sidoarjo yang berintegritas. “Mari kita tinggalkan masa lalu kelam dan bergerak menuju Sidoarjo yang bersih dari korupsi. Kita semua bertanggung jawab menciptakan generasi emas yang memimpin dengan integritas,” tutupnya (*)