Afeksi.com – Pemkab Sidoarjo menggelar peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 di Alun-Alun Kota Delta, Jumat, (13/12). Kegiatan itu diadakan untuk mendorong terciptanya dunia yang lebih inklusif dan setara.Sekda Sidoarjo, Fenny Apridawati mengatakan, peringatan hari disabilitas tidak hanya dijadikan sekadar seremonial. Melainkan harus menjadi momen untuk melanjutkan berbagai upaya yang lebih konkret.”Mulai hari ini, Pemkab Sidoarjo bersama DPRD dan stakeholder lainnya harus mendahulukan saudara-saudara kita yang disabilitas,” ucapnya. Fenny juga mengapresiasi DPRD Sidoarjo yang telah menginisiasi Raperda penghormatan, pemenuhan dan perlindungan hak-hak penyandang disabilitas. Baginya hal itu penting untuk memastikan penyandang disabilitas mendapatkan hak dan perlindungan yang sama. “Sekecil apapun kebijakan atau fasilitas sarana dan sarana yang kita bangun, harus memperhatikan kebutuhan saudara-saudara kita yang disabilitas,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Sidoarjo, Tirto Adi menyampaikan, perhatian terhadap masyarakat penyandang disabilitas harus lebih ditingkatkan. Terutama dalam hal pemenuhan hak-hak dan martabat mereka.”Penyandang disabilitas harus diperhatikan agar hak-hak mereka terpenuhi dengan baik,” jelasnya.Ruang-ruang harus terbuka bagi mereka, sebagaimana pihaknya melalui UPTD Pelayanan Disabilitas Sidoarjo menyelenggarakan berbagai lomba. Seperti lomba fashion show, menari, melukis dan berbagai kegiatan lainnya.”Lomba-lomba ini bertujuan memberikan ruang bagi para penyandang disabilitas untuk menyalurkan kreativitas dan bakat mereka,” terangnya. Sebagai bentuk apresiasi, para juara dalam berbagai lomba tersebut mendapatkan penghargaan yang diberikan langsung oleh Pemkab. Hal itu diharapkan dapat menjadi dorongan semangat bagi penyandang disabilitas agar dapar terus berkembang.Menurut catatan Tirto, terdapat 6,99 persen lembaga KB di Sidoarjo melayani anak disabilitas. sementara di tingkat TK terdapat 5,61 persen lembaga yang menyelenggarakan pendidikan inklusif. Sementara di tingkat SD, 26,60 persen sekolah juga memberikan pelayanan bagi penyandang disabilitas. Begitu juga ditingkat SMP, sebanyak 32,64 persen lembaga pendidikan turut berkontribusi dalam pendidikan bagi anak-anak disabilitas. “Terdapat total 331 lembaga dari 2.597 lembaga pendidikan di Sidoarjo, persentase ini menunjukkan kepedulian Sidoarjo sangat baik terhadap kaum difabel,” katanya. “Sidoarjo termasuk dalam kategori daerah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap penyandang disabilitas, dengan berbagai program dan kebijakan inklusif, kami diharapkan dapat terus menjadi contoh bagi daerah lain dalam mendukung hak-hak penyandang disabilitas,” pungkasnya. (Afeksi.com)