SIDOARJO – Di tengah tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks, SMPN 4 Sidoarjo menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menggelar peringatan puncak Hari Peduli Sampah Nasional. Berbagai kegiatan edukatif dan aksi nyata dilakukan sebagai langkah menuju Sekolah Adiwiyata tingkat nasional 2025.
Kepala SMPN 4 Sidoarjo, Lilik Sulistyowati, menegaskan bahwa menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, pihak sekolah menggandeng berbagai elemen masyarakat, seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa, komite sekolah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Pendidikan, serta perwakilan orang tua dan puskesmas. “Kami ingin menanamkan kesadaran lingkungan kepada seluruh warga sekolah dan masyarakat. Edukasi ini penting agar semua pihak turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan,” ujarnya.
Peringatan ini diawali dengan senam pagi bersama, menciptakan semangat kebersamaan sebelum memulai kegiatan inti. Salah satu aksi nyata yang menarik perhatian adalah pemasangan eco brick hasil karya siswa sebagai papan nama sekolah. Tak hanya itu, berbagai lomba bertema kepedulian lingkungan turut menyemarakkan acara, seperti lomba melukis di galon bekas, mendaur ulang sampah menjadi kerajinan, serta membuat kolase dari bahan bekas.
Keseriusan sekolah dalam menanamkan kesadaran lingkungan tidak berhenti di situ. Para siswa juga terjun langsung ke lingkungan sekitar dengan melakukan kerja bakti membersihkan sungai dan menebar eco enzim buatan sendiri untuk membantu menjernihkan air. Mereka bahkan menempelkan stiker edukatif tentang pentingnya menjaga kebersihan di rumah-rumah warga sekitar. “Ini bagian dari kampanye kesadaran lingkungan langsung ke masyarakat,” ujar Lilik yang akrab disapa Lis.
Dukungan dari berbagai pihak semakin memperkuat upaya SMPN 4 Sidoarjo dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi, harapan untuk menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat nasional bukanlah sekadar mimpi. Lebih dari itu, langkah nyata yang dilakukan sekolah ini menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk ikut berperan dalam membangun kesadaran lingkungan sejak dini. (*)