SIDOARJO – Langit sore di Anggaswangi terlihat syahdu, tapi pemandangan di bahu jalan seakan merusaknya. Tumpukan sampah berserakan—plastik, kardus bekas, hingga sisa makanan yang mulai mengeluarkan bau tak sedap.
Tak ada yang tahu pasti siapa yang membuangnya, tapi jejak-jejaknya selalu ada.Masalah sampah liar ini bukan hal baru. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo sudah berkali-kali membersihkan dan menelusuri pembuangnya. Namun, seperti lingkaran tanpa ujung, sampah tetap saja kembali.
Hadiah untuk Pemburu Sampah
Tak ingin tinggal diam, Kepala DLHK Sidoarjo, M. Bahrul Amig, punya cara baru untuk menindak para pembuang sampah sembarangan. Ia mengajak warga, khususnya anak muda, untuk ikut mengawasi dan merekam aksi pembuangan sampah liar. Tak hanya sekadar ajakan, ada hadiah yang ditawarkan: Rp 200 ribu bagi siapa saja yang berhasil merekam aksi pembuangan sampah liar dan melaporkannya.
“Ayo videokan, dokumentasikan! Saya akan beri hadiah Rp 200 ribu,” tantang Amig saat diskusi bersama mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) dan Forum Wartawan Sidoarjo, Jumat (24/1).
Ajakan ini bukan sekadar imbauan, melainkan gerakan bersama. Dengan melibatkan warga, terutama generasi muda yang akrab dengan teknologi, diharapkan kesadaran akan kebersihan lingkungan bisa meningkat.
Upaya Panjang Menjaga Kebersihan
DLHK sebenarnya sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi masalah ini. Lima unit CCTV telah terpasang di titik-titik rawan, dan rencananya, 10 kamera tambahan akan segera dipasang.Namun, teknologi saja tidak cukup. Masyarakat juga perlu terlibat. Suyanto Asmoro, tim sosialisasi DLHK, mengungkapkan bahwa mereka pernah melacak pembuang sampah dengan melihat alamat di kardus bekas paket yang ikut terbuang.
“Saya telusuri sesuai alamat yang ada di kardus bekas paketnya, saya minta mereka ambil kembali sampahnya,” katanya.
Sayangnya, meski satu orang ketahuan dan ditegur, tetap ada orang lain yang kembali membuang sampah. Inilah mengapa DLHK terus mencari cara agar ada efek jera bagi para pembuang sampah liar.
Gerakan Bersama untuk Lingkungan Bersih
Tantangan dari DLHK ini bisa menjadi peluang bagi warga untuk ikut berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Selain mendapat hadiah, mereka juga bisa membantu menciptakan Sidoarjo yang lebih bersih.
Kini, pertanyaannya adalah: siapa yang akan menjadi “pemburu sampah” pertama? Kamera di tangan, kesempatan di depan mata. Bagi yang berhasil menangkap basah para pembuang sampah liar, bukan hanya Rp 200 ribu yang didapat, tetapi juga kepuasan karena telah menjaga lingkungan dari tangan-tangan tak bertanggung jawab. (afeksi.com)