Afeksi.com – Jakarta – Kabar mengenai keunggulan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat memberikan dampak pada pasar keuangan global, termasuk di Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan akibat pengaruh hasil sementara pemilihan di AS tersebut.Di pasar perdagangan, nilai rupiah melemah ke posisi Rp15.892 per dolar AS pada hari Rabu, 6 November 2024. Pelemahan ini disebabkan oleh ketidakpastian pasar terkait kebijakan Trump jika ia kembali memimpin. Sementara itu, IHSG juga ikut tertekan, ditutup turun 0,47% ke level 7.135,82. Kondisi ini dipengaruhi oleh kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi dan kebijakan yang akan diambil oleh AS jika Trump kembali menjadi presiden.Pasar global juga menunjukkan reaksi serupa. Sejumlah mata uang negara Asia lainnya, seperti yen Jepang, mengalami pelemahan. Nilai yen terhadap dolar AS berada di posisi 152,88, melemah sekitar 0,62%. Hal yang sama juga terjadi pada baht Thailand yang ikut melemah terhadap dolar AS.Wawan Hendrayana, seorang analis pasar, menjelaskan bahwa keunggulan Trump dalam pemilihan presiden AS menciptakan kekhawatiran terkait kebijakan ekonomi yang cenderung proteksionis. Kebijakan semacam ini bisa berdampak pada perdagangan global, terutama bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.Menurut Neil Wilson, kepala analis di grup perdagangan Markets.com, keunggulan Trump ini membawa ketidakpastian bagi pasar karena sikapnya yang tegas terhadap perdagangan internasional, termasuk kebijakan tarif yang lebih ketat.Meskipun demikian, para analis memperkirakan bahwa tekanan pada rupiah dan IHSG hanya bersifat sementara. Investor diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan lebih lanjut terkait pemilu AS dan dampaknya terhadap pasar global. (*)