SIDOARJO | Afeksi.com – Para tokoh senior Banser dari berbagai daerah di Jawa Timur berkumpul, menyatukan visi dan komitmen mereka. Di antara para pejuang demokrasi itu, berkumpul tokoh-tokoh Ansor yang secara bersama-sama mendeklarasikan dukungan penuh bagi pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024.Para tokoh yang menamakan diri mereka sebagai “Barisan Jawara” ini bukan sekadar kumpulan relawan biasa. Di bawah kepemimpinan Agus Junaidi, mantan Ketua Ansor Gresik, Barisan Jawara bergerak dengan visi yang jelas: untuk memenangkan Khofifah-Emil dan menciptakan suasana Pilkada yang damai dan demokratis.Agus Junaidi, yang kini menjabat sebagai ketua Barisan Jawara, menyatakan bahwa deklarasi yang mereka adakan adalah wujud komitmen untuk memperjuangkan kemenangan Khofifah-Emil. “Kami tidak sekadar mendeklarasikan dukungan, tapi juga menyiapkan langkah konkret untuk memenangkan Khofifah-Emil. Kami memiliki tekad kuat untuk berkontribusi pada kemenangan ini,” ujarnya dengan tegas.Agus mengungkapkan bahwa Barisan Jawara telah memiliki struktur organisasi hingga ke tingkat desa. “Kami sudah siap bergerak ke lapisan paling bawah, dari desa ke desa, untuk menggalang dukungan serta mengedukasi masyarakat tentang program-program Khofifah-Emil,” lanjut Agus.Tak hanya ingin meraih kemenangan, Barisan Jawara juga ingin menjaga agar proses Pilgub berlangsung damai, aman, dan jauh dari ketegangan. Mereka merasa terpanggil untuk ikut menciptakan iklim demokrasi yang sehat di Jawa Timur. Agus menyebut bahwa salah satu misi Barisan Jawara adalah mendukung terciptanya suasana Pilkada yang menyenangkan bagi semua pihak.“Memenangkan dan menjaga agar pelaksanaan Pilgub tetap aman, nyaman, dan riang gembira. Kami ingin masyarakat datang ke TPS dengan perasaan tenang dan bahagia, tanpa ada rasa takut atau tekanan,” jelasnya.Dengan hari pemilihan yang kian dekat—hanya sekitar 20 hari lagi—Barisan Jawara semakin giat melakukan konsolidasi dan sosialisasi. Mereka mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam memilih pemimpin secara langsung dan bebas tanpa diskriminasi.“Demokrasi harus berjalan baik di Jawa Timur. Kami ingin memastikan masyarakat bisa memilih pemimpin tanpa tekanan dan hak-hak mereka terjamin,” tambah Agus.Nama Barisan Jawara sendiri, menurut Agus, memiliki makna tersendiri. Selain bermakna pahlawan atau pejuang, “Jawara” juga merupakan singkatan dari “Barisan Jawa Timur untuk Khofifah-Emil Dardak.” Agus menegaskan bahwa gerakan ini berdiri di tengah masyarakat, murni untuk memastikan demokrasi berjalan damai di Jawa Timur.“Gerakan kami ini adalah representasi dari aspirasi masyarakat yang ingin Pilkada yang damai dan sejahtera,” tegasnya. “Kami juga hadir untuk mengawal aspirasi masyarakat agar tersampaikan melalui pemilihan yang demokratis.”Barisan Jawara, lanjutnya, berharap bisa menginspirasi kelompok-kelompok lain di Jawa Timur untuk turut berperan dalam menjaga kelancaran Pilkada. Tidak hanya sebagai pendukung Khofifah-Emil, Barisan Jawara mengemban tugas moral untuk menjaga demokrasi tetap hidup di Jawa Timur.Dengan semangat kebersamaan ini, Barisan Jawara siap bergerak hingga hari pemilihan tiba. Mereka berharap semangat ini dapat menyatukan masyarakat Jawa Timur untuk bersama-sama berkontribusi dalam Pilgub 2024. Melalui sosialisasi dan gerakan yang merangkul semua kalangan, Barisan Jawara ingin mewujudkan impian demokrasi yang indah di Jawa Timur, di mana setiap warga merasa didengar, dilibatkan, dan dihargai. (*)